Minggu, 01 Januari 2012

Cara Menghindari Pergaulan Bebas

Cara Menghindari Pergaulan Bebas

- Pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas-batas norma ketimuran. Biasanya orang-orang yang kebanyakan terjerumus dalam pergaulan bebas ini adalah kalangan remaja, meski tidak tertutup kemungkinan para orang tua juga sebenarnya bisa terjerumus kedalam pergaulan bebas ini.

Untuk menghindari pergaulan bebas, khususnya bagi para anak-anak remaja yang sering juga disebut sebagai anak ABG, maka pada tulisan ini akan dibahas mengenai cara mengindari pergaulan bebas itu sendiri.

Dari beberapa sumber di internet, Karo Cyber mencoba merangkum berbagai cara mengindari pergaulan bebas agar anak-anak remaja tidak terjerat didalamnya.

Adapun cara mengindari pergaulan bebas tersebut antara lain dapat dilakukan dengan cara:

1. Bila tidak ada acara-acara yang memang benar-benar perlu, maka usahakanlah untuk tidak keluar dari rumah.

2. Jangan pergi ke warnet bila memang tidak ada tugas sekolah atau tugas-tugas lain yang memang perlu dan penting untuk di kerjakan.

3. Bila belum cukup umur, usahakan agar menunda dulu hubungan berpacaran, sebab ada kemungkinan bila belum cukup usia, anda bisa saja terjebak dalam hubungan ini yang menggiring anda ke arah pergaulan bebas.

4. Mendalami agama sesuai dengan kepercayaan anda.

Mudah-mudahan dengan beberapa tips diatas anda dapat terbebas dari yang namanya pergaulan bebas. Dan semoga dengan terbebasnya anda dari pergaulan bebas ini, mudah-mudahan pula akan membawa dampak yang lebih baik pada kehidupan dan masa depan anda.

Hukum Minuman Keras dalam Islam & Mengapa diharamkan

Hukum Minuman Keras dalam Islam & Mengapa diharamkan

Minum minuman keras dalam Islam jelas Haram hukumnya akan tetapi sampai seberapa pengaruhnya terhadap diri sendiri maupun lingkungannya sehingga Islam mengharamkannya, Cobalah simak cerita berikut yang pernah saya sampaikan pada blog ini juga sebagai jawaban bagi pembaca blog yang bertanya kepada saya.

“KISAH BARSAH ORANG ALIM YANG KAFIR KARENA MINUMAN KERAS”

Dalam kitab Durratun Nasihin diceritakan :
Ada orang yang sangat alim yang sangat terkenal kealimannya kalau tidak salah namanya Barsah (jika salah mohon koreksi karena kisah itu saya baca 12 tahun yll), saking alimnya doa Barsah selalu dipenuhi Allah sehingga banyak orang yang mendatangi untuk berguru maupun meminta tolong kepadanya bahkan malaikatpun sampai heran akan kealiman Barsah akan tetapi Allah berfirman pada malaikat : orang itu (Barsah) akan kafir karena minum minuman keras. Hal tsb rupanya didengar oleh salah satu setan yang mencuri dengar berita di langit sehingga berita ini tidak disia-siakan oleh setan dan setanpun mendatangi Barsah untuk dicelakakan.

Singkat cerita, Setanpun mendatangi rumah Barsah dengan menyamar sebagai Tamu yang ingin beribadah bersama Barsah. Barsah sangat heran karena tamu (Setan) itu beribadah secara terus menerus siang malam tanpa henti tidak makan, tidak minum, tidak tidur bahkan selalu menangis dalam ibadahnya. Barsahpun bertanya kepada Tamu itu tentang ibadah tamunya tsb dan tamu (setan) itu menjawab jika ingin beribadah seperti dirinya ya harus berbuat dosa dulu meskipun kecil agar dapat menikmati ibadah dengan khusuk dan nikmat, Tamu itu menipu bahwa dirinya menangis dan beribadah terus menerus karena takut kepada Allah atas dosanya sehingga ia dapat khusuk beribadah.

Barsahpun ingin meniru, tamu itu menyarankan agar Barsah berbuat dosa, tapi barsah tidak setuj, dari berbagai macam dosa yang ditawarkan setan, Barsah akhirnya setuju dengan dosa kecil yaitu : ” minum sedikit minuman keras ” karena Barsah berpikir minum sedikit minuman keras paling hanya dosa kecil dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Atas saran tamu itu agar tidak diketahui orang Barsahpun pergi membeli minuman keras diujung kota pada malam hari dengan menyamar. Kebetetulan yang menjual minuman keras adalah suami isteri tapi saat itu suaminya sedang pergi. Barsahpun membeli minuman keras dan meminumnya, karena Barsah tidak pernah minum minuman keras meskipun tidak banyak Barsah pun mabuk, saat mabuk setanpun membawa teman-temanya untuk mempengaruhi Barsah dan wanita bersuami untuk bertingkah laku yang merangsang Barsah, karena mabuk Barsahpun mejadi kehilangan akal sehingga mudah tergoda setan dan dalam keadaan mabuk menzinahi wanita tersebut.

Setengah sadar dalam pengaruh minuman keras Barsah kaget dan bingung karena telah menzinahi wanita bersuami itu dan Barsah bingung karena tahu akibatnya dirinya akan dirajam penduduk kota jika diketahui menzinahi wanita itu.

Didalam kebingungannya setanpun berbisik dalam hatinya agar Barsah membunuh wanita itu daripada wanita itu hidup akan melapor pada suaminya bahwa yang mezinahi dirinya adalah Barsah yang sangat terkenal itu. Barsahpun akhirnya terbujuk untuk membunuh dan mengubur wanita itu dibelakang warung wanita itu pada malam itu juga dan paginya Barsah pulang ke rumahnya.

Setanpun tidak tinggal diam dengan kelicikannya dia memberitahu suami dari wanita itu bahwa dirinya tahu dan bisa menjadi saksi jika Barsah telah memerkosa, membunuh dan mengubur isteri dari penjual minuman keras itu, Pagi itu juga Suami dari wanita yang diperkosa Barsah mengumpulkan penduduk kota untuk membongkar tanah dibelakang warung itu, dan ternyata benar isteri nya dikubur disitu akhirnya siang itu juga Barsahpun ditangkap beramai-ramai oleh suami dan penduduk kota untuk dirajam.

Siang itu Barsah dirajam , saat dirajam Barsahpun sadar jika dirinya telah melakukan kesalahan besar telah memerkosa dan membunuh isteri penjual minuman keras itu. Saat Barzah dirajam Setan datang dan menawari pertolongan pada Barsah terjadilah dialog berikut:

Setan : “Hai Barzah bagaimana keaadaanmu sekarang dan siapa yang dapat menolongmu sekarang”?
Barzah : “Sungguh setan celaka, kamu telah menjerumuskan aku sehingga aku menjadi seperti ini”.
Setan : “Betul aku ini setan tapi saat ini tidak ada yang dapat menolongmu kecuali aku, hanya aku yang dapat membebaskanmu dalam sekejab membawamu dari sini dan kamu akan dapat beribadah lagi seperti sebelumnya” “ kuberitahu Tuhanmu tidak akan menolongmu karena dosamu sungguh sangat besar. Hanya aku yang dapat segera menolongmu cukup sujudlah padaku pasti aku segera menolongmu”.

Barzah sudah tidak tahan dengan banyaknya batu yang dilemparkan kepadanya dan putus asa karena akan segera menghadapi kematian didepan mata oleh karena itu mendengar tawaran setan Barsahpun menerimanya.

Barzah : Bagaimana aku dapat minta sujud padamu sedangkan badanku terikat kuat dengan tiang dan tali ini.
Setan : Cukup anggukkan kepalamu dan pejamkan matamu untuk sujud kepadaku, aku pasti menolongmu.
Barsah : Baiklah…….
Barsahpun memejamkan matanya dan menundukkan kepala untuk bersujud kepada Setan, Saat itu juga Allah SWT mencabut nyawa Barsah sehingga Barsahpun meninggal dalam keadaan Kafir….

Naudzubillahimindzalik

Hikmah dari cerita diatas:
Jangan menganggap enteng minum minuman keras karena siapapun yang minum minuman keras itu baik banyak maupun sedikit jika saat itu Allah berkehendak, sewaktu waktu Allah dapat mengambil nyawa orang tersebut. Nisacaya tidak akan pernah masuk surga orang dalam keadaan demikian apalagi orang tersebut belum bertobat.

Jika seseorang minum minuman keras, zat yang memabukkan dalam minuman keras itu ada dalam darah dan baru hilang setelah 40 hari artinya sejak minum sampai 40 hari kedepan orang itu dalam keadaan kafir dan akan masuk neraka jika mati pada saat itu kecuali orang tersebut bertobat sebelum mati. Hal ini dapat dimengerti karena minuman keras itu masih ada dalam darah orang tersebut sampai 40 hari lamanya juga diterangkan dalam Hadist Nabi SAW yaitu:

Dari Ibnu Umar ra. berkata, Siapa yang meminum khamar meski tidak sampai mabuk, tidak diterima shalatnya selagi masih ada tersisa di mulutnya atau tenggorokannya. Apabila dia mati maka dia mati dalam keadaan kafir. Bila sampai mabuk, maka tidak diterima shalatnya 40 malam. Dan bila dia mati maka matinya kafir.(HR An Nasai)

Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang yang minum khamar lalu mabuk, tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila dia mati masuk neraka. Bila dia taubat, maka Allah akan mengampuninya. Namun bila kembali minum khamar dan mabuk, tidak diterima shalatnya 40 hari. Bila mati masuk neraka. Bila dia kembali minum, maka hak Allah untuk memberinya minum dari Radghatul Khabal di hari kiamat. Para shahabat bertanya, Ya Rasulallah, apakah Radaghatul khabal? Beliau menjawab, Perasan penduduk neraka.(HR Ibnu Majah)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan) dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di surga). (Shahih Muslim No.3733)

MINUMAN KERAS

Mengenal bahaya Minuman Keras


MINUMAN KERAS

Adalah semua minuman yang mengandung Alkohol tetapi bukan obat.
Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:
- Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
- Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
- Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%

Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya :
- Bir,Green Sand 1% - 5%
- Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%
- Whisky, Brandy 20% -55%.

mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.
EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN :

Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan.
Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut : merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional ( sedih, senang, marah secara berlebihan ) muncul akibat ke fungsi fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu.

Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkahlakunya. Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.

Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar

Perkelahian Pelajar

Perkelahian Pelajar

Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sering terjadi. Data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.



Dampak perkelahian pelajar

Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.

Pandangan umum terhadap penyebab perkelahian pelajar

Sering dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Data di Jakarta tidak mendukung hal ini. Dari 275 sekolah yang sering terlibat perkelahian, 77 di antaranya adalah sekolah menengah umum. Begitu juga dari tingkat ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar yang sering berkelahi berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Tuduhan lain juga sering dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama dan moral yang baik. Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang harmonis dan sering tidak berada di rumah.

Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu. Terutama di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks, meliputi faktor sosiologis, budaya, psikologis, juga kebijakan pendidikan dalam arti luas (kurikulum yang padat misalnya), serta kebijakan publik lainnya seperti angkutan umum dan tata kota.

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, mereka bangga kalau dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.



Tinjauan psikologi penyebab remaja terlibat perkelahian pelajar

Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar.

Faktor internal. Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan.

Faktor keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.

Faktor sekolah. Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya.

Faktor lingkungan. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.

Penyebab dan dampak "Tawuran"

Penyebab dan dampak "Tawuran"



Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sering terjadi. Data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.



Dampak perkelahian pelajar

Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.



Pandangan umum terhadap penyebab perkelahian pelajar


Sering dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Data di Jakarta tidak mendukung hal ini. Dari 275 sekolah yang sering terlibat perkelahian, 77 di antaranya adalah sekolah menengah umum. Begitu juga dari tingkat ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar yang sering berkelahi berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Tuduhan lain juga sering dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama dan moral yang baik. Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang harmonis dan sering tidak berada di rumah.

Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu. Terutama di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks, meliputi faktor sosiologis, budaya, psikologis, juga kebijakan pendidikan dalam arti luas (kurikulum yang padat misalnya), serta kebijakan publik lainnya seperti angkutan umum dan tata kota.



Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, mereka bangga kalau dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.



Tinjauan psikologi penyebab remaja terlibat perkelahian pelajar




Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar.



1. Faktor internal. Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan.



2. Faktor keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.



3. Faktor sekolah. Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya.



4. Faktor lingkungan. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.

Remaja dan Clubbing

Remaja dan Clubbing

“Mungkin sejenak dapat aku lupakan dengan minuman keras yang saat ini ku genggam atau menggoreskan kaca di lenganku. Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan. Namun bila ku mulai sadar dari sisa mabuk semalam, perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan. Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai……..” (Diary Depresiku – Last Child)

Dugem : ekspresi cinta, seks, dan jati diri. Dunia malam dengan musik menghentak yang dibawa oleh seorang DJ (Disc Jockey), clubbers dengan penampilan sexy, cool dan trendy. Dugem yang biasanya disebut Clubbing merupakan istilah prokem khas anak muda yang berarti suatu dunia malam yang bernuansa kebebasan, ekspresif, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik dan metropolis yang menjanjikan segala bentuk kegembiraan sesaat.

Clubbing dipersepsikan sebagai suatu hal yang negatif karena merupakan kegiatan di tempat gelap dengan warna warni cahaya lampu, asap rokok yang memenuhi ruangan, suasana hingar bingar musik dari DJ dan meja bar dengan berbagai macam minuman beralkohol bahkan narkoba. Pelaku clubbing yang biasa disebut clubbers diberi kebebasan untuk berekspresi, seperti bernyanyi, menggoyangkan kepala, berteriak-teriak dan menari di lantai dansa (dance floor) diiringi musik dengan tempo cepat.

Clubbing sudah sangat identik dengan kehidupan masyarakat metropolitan (jangan harap clubbing ada di desa). Berdasarkan pengalaman penulis, tempat-tempat clubbing mayoritas dipenuhi oleh anak muda berusia ­25 tahun kebawah. Beberapa tempat clubbing yang pernah di kunjungi penulis ; rainbow (pantai panjang - bengkulu), amnes (paskal hypersquare – bandung), eclectic (surabaya town square – surabaya), apache bar (jln. Legian-kuta, Bali), X2 (plaza senayan – jakarta), Dragonfly (gatot subroto – jakarta), Hugo’s Cafe (pekanbaru), retrospective (capital building, jl. Putri hijau-medan). Clubbing hanyalah suatu aktivitas untuk melepas stres, mencari kesenangan atau refreshing di akhir pekan. Seorang DJ mengakui bahwa dunia clubbing sangat dekat dan identik dengan narkoba. Penggunaan narkoba ini untuk memompa semangat para clubbers dalam mengikuti musik-musik keras. Sehingga persepsi negatif yang paling melekat di masyarakat kita pada umumnya untuk tempat-tempat gemerlapan ini.

Menurut penulis dari sekian orang yang berumur dibawah 25 tahun rata-rata masih berstatus pelajar atau mahasiswa, dengan kata lain masih bisa ditemukannya remaja di club-club malam. Kebanyakan remaja yang melakukan aktivitas ini adalah mereka yang berasal dari keluarga berada dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Penampilan fisik yang terlihat modis dengan pakaian model terkini hingga gaya rambut yang sedang populer.

Remaja yang masih belum mampu menguasi dirinya secara fisik dan psikis nya sering mengacu kepada apa yang diinginkan lingkungan pergaulannya. Karena takut dikatakan tidak gaul, maka banyak remaja terjerumus ke narkoba, mabuk dan free sex. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah faktor keluarga. Menurut penulis, clubbers berasal dari keluarga yang ‘broken home’, kurangnya perhatian dan kasih sayang, sibuknya orangtua atau di didik terlalu keras, akan membuat remaja tersebut rapuh, sehingga dia akan mencari : tempat yang nyaman, yang mau menerima kekurangannya , perhatian dan kebebasan. Untuk itu lirik lagu diatas sangat mewakili suara hati para-remaja yang rapuh. Remaja yang hanya butuh perhatian dan kasih sayang……………

Perilaku Pergaulan Bebas Di kalangan Mahasiswa UNNES

Perilaku Pergaulan Bebas Di kalangan Mahasiswa UNNES

Khoirul Umam, 1201405009 (2009) Perilaku Pergaulan Bebas Di kalangan Mahasiswa UNNES. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF (Perilaku Pergaulan Bebas Di kalangan Mahasiswa UNNES) - Published Version
Restricted to Registered users only
Request a copy

Abstract

Pergaulan bebas dewasa ini sudah menjadi peristiwa yang fenomenal pada mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah perilaku pergaulan bebas di kalangan mahasiswa UNNES dan alasan mahasiswa UNNES melakukan pergaulan bebas serta pandangan masyarakat terhadap permasalahan perilaku pergaulan bebas mahasiswa UNNES dewasa ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku pergaulan bebas yang sudah terjadi di kalangan mahasiswa dan mendeskripsikan alasan mahasiswa serta mendeskripsikan pandangan masyarakat terhadap permasalahan perilaku pergaulan bebas mahsiswa di lingkungan kampus UNNES. Lokasi penelitian dilaksanakan di lingkungan sekitar kampus UNNES. Subyek penelitian adalah mahasiswa yang bertempat tinggal di kos sekitar kampus UNNES yang melakukan perilaku pergaulan bebas dengan lawan jenis. Metode penelitian yang digunakan adalah : pendekatan penelitian, subyek penelitian, focus penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data antara lain: teknik observasi, teknik wawancara, keabsahan data dan teknik analisa data. Hasil penelitian adalah pertama merasa mencintai dan menyayangi pacar sehingga ada kerelaan untuk melakukan hubungan badan, kedua pengaruh dan mendapat ajakan dari pacar sampai akhirnya keterusan, ketiga perasaan balas dendam atas perlakuan orang tua pacar yang tidak merestui hubungan mereka kemudian menjadi kebiasaan dan kebutuhan, keempat karena pengaruh teman. Pandangan masyarakat sangat menyayangkan perilaku mahasiswa sebagai orang terdidik telah kehilangan attitude dan nilai sebagai orang yang terdidik. Simpulan dari penelitian adalah mahasiswa cenderung melakukan berbagai perilaku mulai dari pandangan mata sampai pada hubungan intim. Sedangkan alasan mahasiswa melakukan pergaulan bebas karena merasa mencintai dan menyayangi pacar, pengaruh dan mendapat ajakan dari pacar, perasaan balas dendam. Masyarakat sangat menyayangkan perilaku mahasiswa yang melakukan pergaulan bebas tersebut. Berdasarkan penelitian tentang perilaku pergaulan bebas di kalangan mahasiswa UNNES, peneliti memberikan saran bahwa sebagai mahasiswa sebaiknya lebih berhati-hati dalam melakukan pacaran dengan pasangannya. Orang tua dan seluruh elemen di sekitar lingkungan mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam mengawasi mahasiswa.

Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja (Penyebab dan Dampaknya)

Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja (Penyebab dan Dampaknya)


Kalau kita membicarakan dan membahas tentang pergaulan bebas,sudah pasti kita akan berhubungan dengan anak remaja karena banyak korbannya adalah dari kalangan remaja.Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah atau berseri.Di masa itu juga proses pencarian jati diri seseorang berlangsung.Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri.Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah,terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah.Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,namun sudah merambat sampai ke anak SMP.

Dan pada saat ini banyak sekali orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan tidak berkeprimanusiaan untuk menutupi aib nya,yaitu dengan melakukan aborsi.Padahal mereka tahu akibat aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya sendiri dan keselamatannya secara fisik.Bahkan bukan hanya pada kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga sangat berdampak hebat bagi keadaan mental seseorang yang melakukan aborsi tersebut.Namun demi menutupi aib yang ia timbulkan sendiri,ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu jika tidak secepatnya di atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negatif dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas,tidak harus menggunakan obat-obatan terlarang,dan semua hal yang melanggar hukum.Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal,apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita,keluarga dan orang lain.

Di bawah ini saya memiliki opini beberapa faktor utama yang menjadi penyebab dan awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas,yaitu :

Faktor agama dan faktor iman, faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang pengetahuan akan agama dan kurangnya iman yang tertanam di dalam diri kita,maka akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri atau fikiran kita mendorong untuk melakukan hal-hal negatif yang sangat bertentangan dengan agama dan hukum yang berlaku.Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, insya allah kita tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negatfi tersebut.Karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga, ya di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
Faktor perubahan zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor ini.

Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak sangat merugikan bagi diri kita sendiri. Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan kita, karena iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.

Pergaula Bebas pada Kalangan Remaja

Saat ini pergaulan bebas yang melebar luas dimana saja, dan umumnya bagi para kaum remaja. Usia anak remaja adalah usia yang sangat mudah terpengaruh oleh apa saja atau usia fuber, dimana pada saat-saat itulah remaja merasa dirinya paling benar. Oleh sebab itu remajalah yang paling banyak korban dari pergaulan bebas.
Saat ini kita ketahui banyak remaja melakukan pergaulan bebas, seperti seks di luar nikah, mengkonsumsi barang-barang terlarang, hiburan malam, dan pergaulan lain. Bisa kita lihat anak-anak remajalah yang menjadi korban dalam pergaulan bebas tersebut, dan tidak menutup kemungkinan banyak anak-anak remaja sekolanya putus ditengah, karena mereka merasa lebih penting pergaulan bebas dari pada sekolah.

Padahal mereka tidak mengetahui betapa pentingnya sekolah untuk masa depan mereka, sementara pergaulan bebas hanya membuahkan penyasala dikemudian hari. Orang-orang yang mau melakukan pergaulan bebas akan menimbulkan hal-hal negatif seperti, Mereka tidak peduli dengan hal-hal sosial disekitarnya, jiwa mereka juga akan terganggu, manyamaratakan semua orang, dan lain-lain.

Faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas adalah: rasa gengsi, pengen tahu,broken home, hidup sendiri,faktor keluarga.
Hal tersebut akan menimbulkan sikap-sikap yang tidak punya santun kepada siapa saja, bahkan kepada orang tua mereka. Betapa kecewanya orang tua melihat anaknya seperti itu. Hal tersebut akan merugikan diri sendiri karena kemudian hari mereka akan sadar dengan sikap-sikap mereka.
Akan tetapi remaja juga bisa tidak terkena pergaulan tersebut apabila para remaja mengambil kesibukan seperti, sibuk dengan les sekolah, sibuk dengan sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, mengikuti kebaktian-kebaktian agama, ikut sosial dalam lingkungan, dan lain-lain sehingga tidak ada waktu untuk bermain. Karena apabila sedikit melangkah salah maka akan menjadi korban karena pergaulan bebas ada dimana-mana.

Remaja adalah populasi terbesar pengidap HIV/Aids

Remaja adalah populasi terbesar pengidap HIV/Aids

26.483 kasus HIV AIDS di Indonesia sejak 1987 - Juni 2011.
(Penulis : Idho)
gio

Terdapat 26.483 kasus HIV AIDS di Indonesia, dari sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1987 sampai bulan Juni tahun 2011 ini.

Remaja, adalah populasi terbesar yang terkena virus HIV yang menyebabkan hampir 50 Persen, remaja di dunia meninggal dunia akibat penyakit AIDS ini. penyakit yang ditularkan melalui transfusi darah, jarum suntik, dan air mani ini diperkirakan berasal dari negara Afrika-Sub-Sahara dan telah menginfeksi 38,6 Juta orang di dunia.

Remaja, selalu menjadi sorotan dan target khalayak untuk kampanye penyakit paling mematikan dan umumnya menyerang kekebalan tubuh manusia ini. Penularan bakteri, virus, fungi dan parasit yang menyerang para remaja umumnya disebabkan oleh hubungan seksual pranikah yang banyak dilakukan oleh para remaja di Indonesia.

Ada beberapa penyebab rentannya remaja terhadap HIV/AIDS adalah sbb :

1. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anaknya

2. kurangnya pendidikan Agama dibanding pendidikan lain.

3. Adanya pengaruh-pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh teman-teman sebaya.

4. Kurangnya informasi nilai-nilai agama,budaya moralitas, dan lain-lain.

5. kurannya informasi yang benar mengenahi perilaku seks yang aman dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh remaja dan kaum muda.

6. Informasi cara penularan HIV / AIDS rupanya belum cukup menyebar dikalangan remaja. Banyak remaja memunyai pandanagan yang salah mengenai HIV / AIDS.

7. Banyaknya film yang beredar, yang menceritakan atau menyuguhkan kenikmatan hidup yang diperoleh memalui seks bebas, alcohol, narkoba, dan sebagainya, yang disampaikan secara bebas melalui media cetak atau elektronik.

8. Perubahan fisik dan emosional remaja yang mempengaruhi dorongan seksual. Hal ini yang menyebabkan remaja untuk mencari tahu dan mencoba hal-hal yang baru termasuk melakukan hubungan seks dan menggunakan narkoba.

Akibat Budaya Pergaulan Bebas

Akibat Budaya Pergaulan Bebas



Sebanyak 30 persen pelajar diduga telah melakukan seks bebas. Umumnya, para remaja ini menganggap prilaku seks bebas sebagai gaya hidup atau bagian dari pergaulan. Perilaku ini diduga sebagai salah satu pemicu tingginya kasus penyebaran HIV Aids.

Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan sebagai berikut :
.Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.

.Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
1.Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
2. Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
3. Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
4. Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia.
5. Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terjaga.
6. Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak percaya.

Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah sebaliknya dari apa yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Tuhan tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan. Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa besar yang lain. Seks bebas biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula. Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya. Mudah-mudahan anda tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

Penanganan Penyakit AIDS

. Penanganan Penyakit AIDS
Berikut ini beberapa cara penanganan penyakit AIDS :
 Terapi Antivirus
Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif (highly active antiretroviral therapy, disingkat HAART). Terapi ini telah sangat bermanfaat bagi orang-orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 1996, yaitu setelah ditemukannya HAART yang menggunakan protease inhibitor. Pilihan terbaik HAART saat ini, berupa kombinasi dari setidaknya tiga obat (disebut "koktail) yang terdiri dari paling sedikit dua macam (atau "kelas") bahan antiretrovirus. Kombinasi yang umum digunakan adalah nucleoside analogue reverse transcriptase inhibitor (atau NRTI) dengan protease inhibitor, atau dengan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Karena penyakit HIV lebih cepat perkembangannya pada anak-anak daripada pada orang dewasa, maka rekomendasi perawatannya pun lebih agresif untuk anak-anak daripada untuk orang dewasa. Perawatan HAART memungkinkan stabilnya gejala dan viremia (banyaknya jumlah virus dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV ataupun menghilangkan gejalanya. HIV-1 dalam tingkat yang tinggi sering resisten terhadap HAART dan gejalanya kembali setelah perawatan dihentikan. Lagi pula, dibutuhkan waktu lebih dari seumur hidup seseorang untuk membersihkan infeksi HIV dengan menggunakan HAART. Meskipun demikian, banyak pengidap HIV mengalami perbaikan yang hebat pada kesehatan umum dan kualitas hidup mereka, sehingga terjadi adanya penurunan drastis atas tingkat kesakitan (morbiditas ) dan tingkat kematian (mortalitas ) karena HIV.

 Penanganan Eksperimental dan Saran
Telah terdapat pendapat bahwa hanya vaksin lah yang sesuai untuk menahan epidemik global (pandemik) karena biaya vaksin lebih murah dari biaya pengobatan lainnya, sehingga negara-negara berkembang mampu mengadakannya dan pasien tidak membutuhkan perawatan harian. Beberapa penelitian menunjukan bahwa langkah-langkah pencegahan infeksi oportunistik dapat menjadi bermanfaat ketika menangani pasien dengan infeksi HIV atau AIDS. Vaksinasi atas hepatitis A dan B disarankan untuk pasien yang belum terinfeksi virus ini dan dalam berisiko terinfeksi. Pasien yang mengalami penekanan daya tahan tubuh yang besar juga disarankan mendapatkan terapi pencegahan (propilaktik) untuk pneumonia pneumosistis, emikian juga pasien toksoplasmosis dan kriptokokus meningitis yang akan banyak pula mendapatkan manfaat dari terapi propilaktik tersebut.
 Pengobatan alternative
Berbagai bentuk pengobatan alternatif digunakan untuk menangani gejala atau mengubah arah perkembangan penyakit. Akupuntur telah digunakan untuk mengatasi beberapa gejala, misalnya kelainan syaraf tepi (peripheral neuropathy) seperti kaki kram, kesemutan atau nyeri; namun tidak menyembuhkan infeksi HIV. Beberapa data memperlihatkan bahwa suplemen multivitamin dan mineral kemungkinan mengurangi perkembangan penyakit HIV pada orang dewasa, meskipun tidak ada bukti yang menyakinkan bahwa tingkat kematian (mortalitas) akan berkurang pada orang-orang yang memiliki status nutrisi yang baik. Suplemen vitamin A pada anak-anak kemungkinan juga memiliki beberapa manfaat. Pemakaian selenium dengan dosis rutin harian dapat menurunkan beban tekanan virus HIV melalui terjadinya peningkatan pada jumlah CD4. Selenium dapat digunakan sebagai terapi pendamping terhadap berbagai penanganan antivirus yang standar, tetapi tidak dapat digunakan sendiri untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas. Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa terapi pengobatan alteratif memiliki hanya sedikit efek terhadap mortalitas dan morbiditas penyakit ini, namun dapat meningkatkan kualitas hidup individu yang mengidap AIDS. Manfaat-manfaat psikologis dari beragam terapi alternatif tersebut sesungguhnya adalah manfaat paling penting dari pemakaiannya.

 Pemerintah Amerika Serikat dan berbagai organisasi kesehatan menganjurkan Pendekatan ABC untuk menurunkan risiko terkena HIV melalui hubungan seksual. Adapun rumusannya dalam bahasa Indonesia.
“ Anda jauhi seks,
Bersikap saling setia dengan pasangan,

Cara penularan HIV/AIDS

Cara penularan HIV/AIDS

1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).

Tanda dan Gejala pada Penderita Penyakit AIDS

Tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :

1. Saluran pernafasan; Penderita mengalami nafas pendek, nafas terhenti sejenak, batuk, nyeri dada dan demam sprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan; Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti kehilabngan nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh; Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan; Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit); Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita; Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis,dan bila dibandingkan dengn Pria,maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease (PID)’ dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal

Penyakit HIV AIDS telah menjadi wabah mematikan

Penyakit HIV AIDS telah menjadi wabah mematikan

Meskipun penyakit AIDS selalu merupakan hasil dari infeksi HIV, tidak semua orang dengan penyakit HIV AIDS. Bahkan, orang dewasa yang terinfeksi HIV mungkin tampak sehat selama bertahun-tahun sebelum mereka sakit dengan AIDS. Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa penyakit HIV AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.

Sejarah Penyakit HIV/AIDS

Sejarah Penyakit HIV/AIDS


Penyakit HIV/AIDS telah membunuh sekitar 25 juta orang di seluruh dunia sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1981. Tetapi angka tersebut bukanlah akhir, karena penderita dan korban HIV/AIDS terus bertambah.

Bagaimana asal mula penyakit mematikan ini?

Dulu, antara tahun 1884 sampai 1924, di suatu tempat di Kinshasa, Afrika Tengah, seorang pemburu membunuh seekor simpanze. Tanpa sengaja, darah hewan tersebut masuk ke dalam tubuh pemburu, kemungkinan lewat luka di bagian tubuh si pemburu. Darah simpanze ternyata mengandung virus HIV. Virus ini sama sekali tidak berbahaya bagi simpanze, tetapi mematikan bagi manusia. Sejak saat itu, virus terus menyebar.

Walaupun sudah lama menyebar dan menyebabkan kematian, baru pada tahun 1981 kasus HIV/AIDS dapat diidentifikasi. Pada bulan Juni, Center for Disease Control (CDC) melaporkan lima orang homoseksual di Los Angeles meninggal karena pneumonia pneumocystis ganas. Pneumonia ini hampir tidak pernah ditemukan pada manusia dengan sistem kekebalan tubuh normal. Pada bulan Juli, CDC kembali melaporkan suatu jenis kanker kulit yang sangat jarang, Sarkoma Kaposi, menyebabkan kematian beberapa orang pria di New York dan California.

Karena ciri khas penyakit baru tersebut adalah disertai turunnya kekebalan tubuh, maka CDC menamainya Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Biang keladi AIDS baru ditemukan pada tahun 1983 oleh Luc Montagnier dan Francoise Barre-Sinoussi dari Pasteur Institute serta Jay Levy dari UCSF.

Mulai saat itu, para ilmuwan seakan berlomba dengan penyakit ini. Pencarian obat dan vaksin terus dilakukan serta kampanye pencegahan penularan dilakukan besar-besaran. Syukurlah, walaupun belum mampu memberantas penyakit ini, ledakan penularan bisa ditahan.

Bahaya Seks Bebas dan Cara Penularanya!

Bahaya Seks Bebas dan Cara Penularanya!

Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan suatu gangguan atau penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dan hubungan badan atau yang trendnya disebut hubungan seksual. Awal kemunculannya penyakit ini dikenal ‘Penyakit Kelamin’ atau Veneral Disease, tetapi sekarang sebutan yang paling tepat adalah Penyakit Hubungan Seksual/Seksually Transmitted Disease atau secara umum disebut Penyakit Menular Seksual (PMS).

Penyakit seksual adalah penyakit yang timbul akibat dari kegiatan seksual, menyerang organ-organ seksual serta ditularkan melalui hubungan seksual. Jadi, penyakit seksual bisa menular dan bisa juga tidak. Umumnya penyakit seksual yang paling dikenal adalah penyakit seksual menular, seperti AIDS, sipilys atau gonore.
1. Penyakit yang menyerang organ seksual.
Jenis penyakit yang ini diantaranya kanker dan tumor payudara, kanker ovarium, kanker mulut rahim, keputihan, dan semacamnya. Salah satu penyakit yang umum dijumpai (sekitar 60% perempuan pernah mengalami) adalah penyakit payudara fibrokista yakni suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak pada payudara. Pendek kata, segala jenis penyakit yang menyerang organ seks yang tidak menular ada dalam kategori ini.

2. Penyakit yang ditimbulkan akibat dari kegiatan seksual.
Misalnya penggunaan alat bantu seks yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus bisa menimbulkan peradangan dan luka. Bahkan kegiatan oral seks disinyalir menyebabkan terjadinya kanker mulut.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS).
Orang menganggap bahwa penyakit seksual sama dengan jenis penyakit seksual menular. Namun tidak seperti anggapan orang bahwa PMS adalah kasus langka, PMS merupakan kasus umum. Diperkirakan 1 dari 3 orang di seluruh dunia pernah mengidap PMS. Separuhnya terjadi di Asia. Sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun karenanya. Itu diluar meninggal karena AIDS. Pada tahun 2002, WHO melaporkan bahwa terdapat lebih dari 11 juta kasus baru PMS khusus untuk jenis sifilys, klamidia dan gonore saja. Dari jumlah itu, 3 juta lebih terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pergaulan bebas di generasi muda Indonesia kini menjadi tak terbantahkan. Budaya Barat telah membunuh paksa budaya ketimuran kita yang terkenal beradab. Disini saya tidak menyebut budaya barat tidak beradab. Tetapi ada begitu banyak perbedaan budaya yang terlampau jauh sehingga bangsa Indonesia mengalami pergeseran budaya.

Selain pergaulan remaja, perubahan gaya hidup juga mempengaruhi terjadinya PMS pada masyarakat. Penyakit menular seksual umumnya terjadi karena adanya perubahan pola hidup masyarakat. Di sisi lain, meningkatnya pelayanan kesehatan menyebabkan adanya perubahan pola epidemiologi berupa peningkatan usia harapan hidup dan prevalensi usia lanjut, termasuk lansia dengan penyakit menular seksual.
Akan tetapi, Tidak semua orang memiliki risiko tinggi tertular Penyakit Menular Seksual (PMS) karena tidak semua gaya hidup dapat memicu risiko terjadinya penularan PMS. Ada sejumlah perilaku tertentu yang dapat meningkatkan risiko tertular Penyakit Menular Seksual yaitu :

1 . Berganti-ganti pasangan
Yah, hal ini sudah sangat jelas. Semakin banyak pasangan yang Anda miliki tentu saja risiko penularan PMS makin tinggi. Ketahuilah, para pelaku yang berganti-ganti pasangan mempunyai kecenderungan yang mungkin tak disadari oleh mereka bahwa pasangan yang biasa mereka pilih adalah yang juga suka berganti-ganti.

2. Mengenal seks sejak dini tanpa edukasi yang baik
Para remaja maupun dewasa muda lebih rentan terkena PMS dibandingkan yang sudah cukup umur ? Hal ini karena secara biologis para perempuan muda cenderung mempunyai badan yang cenderung lebih kecil sehingga mudah terjadi robekan sewaktu melakukan intercourse. Serviks mereka pun belum berkembang dengan sempurna sehingga lebih rentan terkena chlamydia, gonorea dan PMS lainnya. Perlu diingat, para usia muda jarang menggunakan kondom dan lebih cenderung mengambil risiko dalam hal seksual, apalagi kalau mereka dalam pengaruh alkohol.

3. Pemakaian alkohol berlebihan
Penggunaan alkohol yang cukup sering dan jumlah berlebihan bisa menyebabkan pikiran Anda tidak jernih untuk mengambil keputusan, termasuk perilaku seks tidak aman. Apalagi kalau Anda sampai kehilangan kesadaran, bisa-bisa Anda terbangun di pagi hari dengan perasaan bingung entah di mana dan bersama pasangan yang tak dikenal.

4. Penggunaan obat-obat terlarang
Siapapun tahu penggunaan obat terlarang menyebabkan Anda tidak stabil dalam mengambil keputusan termasuk mengenai hubungan seksual. Perlu diingat pula, penggunaan jarum suntik yang berganti-gantian meningkatkan risiko untuk terkena HIV dan Hepatitis! Anda tentu tidak mau kan kalau suatu hari Anda menyesal karena kesalahan ceroboh yang seharusnya bisa dihindari?
5. Ngeseks karena butuh uang untuk gaya hidup
Tuntutan gaya hidup yang serba canggih dan mahal tentunya membutuhkan uang banyak. Sayang sekali, banyak remaja dan dewasa muda melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan mereka termasuk melakukan seks demi gaya hidup yang sebenarnya jauh di atas kemampuannya Risiko untuk penularan PMS sangatlah tinggi karena biasanya yang iseng melakukan seks dengan para remaja dan dewasa muda ini adalah orang yang suka sekali berganti-ganti pasangan.

6. Minum pil KB untuk Cegah PMS
Kekhawatiran terbesar para pelaku seksual adalah kehamilan. Oleh sebab itu, mereka sering meminum pil KB sebagai upaya pencegahan. Banyak yang mengira pil KB juga melindungi dari PMS, padahal pendapat itu salah sekali dan patut diluruskan. Memang benar pil KB bisa melindungi Anda dari risiko kehamilan, akan tetapi tidak dapat melindungi Anda dari PMS.
Perlu diketahui di sini bahwa PMS ini tidak selalu ditularkan melalui seks, beberapa PMS juga dapat ditularkan dari ibu yang menderita lalu ditularkan ke janin atau bayinya serta bisa juga lewat kontak darah.

Penyakit yang ditimbulkan akibat seks bebas.

Penyakit yang ditimbulkan akibat seks bebas.

salah satu jenis penyakit kelamin populer yang telah berumur tua tetapi terus ada di dalam komunitas masyarakat adalah sifilis atau raja singa. Disebabkan oleh penyakit kelamin inilah sang Napoleon Bonaparte, penakluk dari perancis ditaklukkan dan dibinasakan. Artikel ini sekali lagi mengingatkan kita semua dampak dari hedonisme kebablasan yang mengakibatkan terjadinya seks bebas yang tidak lagi mengindahkan norma budaya dan norma agama.

SIPILIS (Raja Singa)
Penyebab: Kuman Treponema pallidum.
Gejalanya: Timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang dengan sendirinya tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular kepada bayi yang dikandungnya yang mengakibatkan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental. Jika tidak diobati gejala sipilis akan muncul dalam empat tahap.

Tahap I (Sipilis Primer)
Terjadi 9-10 hari setelah terinfeksi
Timbul luka yang tidak nyeri di penis, bibir kemaluan atau leher rahim


Tahap II (Sipilis Sekunder)
Terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama
Gejala berupa kelainan kulit bercak kemerahan tidak gatal, terutama pada telapak tangan dan kaki. Ada pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Bisa juga berupa kutil di sekitar alat kelamin dan anus.


Tahap III (Sipilis Laten)
Tidak ada keluhan ataupun gejala, namun infeksi berlanjut menyerang alat-alat atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini hanya dapat dilihat melalui pemeriksaan darah khusus sipilis.


Tahap IV (Sipilis Tersier)
Timbul 5-30 tahun setelah tahap sipilis II. Terdapat kerusakan pada alat tubuh penting yang menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang.


Sipilis kongenital
Pada bayi dan anak-anak akan menimbulkan:

* Kelainan bentuk wajah
* Kelainan tulang
* Kebutaan, ketulian
* Kelainan bentuk gigi yang khas
* Kelainan kulit
* Bayi yang dilahirkan meninggal


Hasil laporan kesehatan menunjukkan bahwa sipilis, tidak sama dengan gonore dan klamidia, biasa ditemukan pada orang dewasa. Tetapi tetap saja sipilis juga masalah penting bagi remaja di negara berkembang. Di desa Nigeria misalnya, hampir 3 % remaja aktif secara seksual punya penyakit sipilis yang aktif.

Upaya – Upaya Untuk Mencegah agar Remaja tidak Terjerumus dalam Pergaulan Bebas

Upaya – Upaya Untuk Mencegah agar Remaja tidak Terjerumus dalam Pergaulan Bebas.

1. Sikap atau cara yang bersifat preventif.

Yaitu perbuatan / tindakan orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk menjauhkan seorang anak dari perbuatan buruk atau dari lingkungan pergaulan yang buruk. Dalam hal sikap yang bersifat preventif, pihak orang tua dapat memberikan atau mengadakan tindakan sebagai berikut :

a. Menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap anak.

b. Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak oleh ibu.

c. Pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak.

d. Menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu ikatan keluarga.

Disamping keempat hal yang diatas maka hendaknya diadakan pula :

a. Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.

b. Penyaluran bakat terhadap anak ke Arab pekerjaan yang berguna dan produktif.

c. Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak.

d. Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik - baiknya.

2. Sikap atau cara yang bersifat represif.

Yaitu pihak orang tua hendaknya ikut serta secara aktif dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kenakalan anak seperti menjadi anggota badan kesejahteraan keluarga dan anak, ikut serta dalam diskusi yang khusus mengenai masalah kesejahteraan anak - anak. Selain itu pihak orang tua terhadap anak yang bersangkutan dalam perkara kenakalan hendaknya mengambil sikap sebagai berikut :

a. Mengadakan introspeksi sepenuhnya akan kealpaan yang telah diperbuatnya sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam kenakalan pergaulan bebas.

b. Memahami sepenuhnya akan latar belakang daripada masalah kenakalan yang menimpa anaknya.

c. Meminta bantuan para ahli ( psikolog atau petugas sosial ) di dalam mengawasi perkembangan kehidupan anak, apabila dipandang perlu.

d. Membuat catatan perkembangan pribadi anak sehari-hari.

LinkWithin